SMS GRATIS

Senin, 30 Mei 2011

Korupsi Semantik: Kaum Agamawan vs Pemerintah

Kalau anda melihat burung dan mengatakan itu adalah harimau, tentu anda tahu bahwa anda sedang berbohong.

Atau, kalau anda sedang menikmati keroncong dengan sebuah alat dan anda bilang yang singgah di telinga adalah musik klasik, tentu pula anda berbohong. Namun, ketika seorang perempuan Amerika, Sarah Palin, bersikukuh bahwa penembakan dan pembunuhan politik sudah terjadi dan hal itu tidak berkaitan dengan blood libel, fitnah darah, maka Palin tidak sedang berbohong mengenai naluri politiknya. Tokoh republik itu sedang melakukan korupsi semantik!

Jadi, kalau kaum agamawan mengutarakan keresahan masyarakat dan disebutkan bahwa pemerintah sedang berbohong, maka ini sedang menunjuk proses psikis ataukah sedang menunjuk korupsi proses semantik?

Susilo Bambang Yudhoyono dan seluruh jajarannya tentu mengacu pada proses psikis, sementara pihak lain melihatnya sebagai lebih dari sekadar korupsi semantik, tetapi menunjuk pada proses yang lebih struktural dan mencemaskan.

Sejarah

Untuk memahami mendalam dan luasnya kecemasan rakyat itu, ada baiknya kita buka sejarah. Artinya, kisah politik di Indonesia yang dimulai dengan revolusi lalu membentuk pemerintahan, termasuk membentuk Tentara Nasional Indonesia.

Dalam proses pembentukan TNI, yang dilakukan pemerintah saat memilih orang-orang Koninklijk Nederlands-Indisch Leger untuk duduk di kantor—dan laskar rakyat dibubarkan—disebut politik rasionalisasi oleh Hatta. Maka, karena KNIL bikinan Belanda, mereka memang ahli soal kantoran sedemikian rupa sehingga organisasi TNI dapat dibangun dengan harapan bahwa tentara akan profesional.

Akan tetapi, ketika rezim Soeharto tiba, bukan saja tentara itu profesional. Lebih dari itu. Tentara adalah yang paling tahu soal politik, keamanan, dan ekonomi. Pokoknya, soal negara serahkan kepada tentara sehingga pada waktu itu yang disebut tentara adalah negara dalam negara.

Masa itu disebut masa dwifungsi. Jadi, dwifungsi adalah kelanjutan dari rasionalisasi. Dan hal dari dwifungsi itu semua orang sudah tahu. Ia tak lain adalah Indonesia yang diwarisi oleh rezim sekarang.

Rezim sekarang tentu saja bukan rezim dwifungsi. Para teknokrat yang dalam masa lalu menjadi pembantu sekarang disebut sipil. Dalam masyarakat sipil diperlukan transparansi, bukan komando; diperlukan bukan saja pemerintah yang efisien, tapi juga bersih, dan seterusnya.

Maka, untuk keperluan kesipilan itu, rezim sekarang gemar akan akrobat kesarjanaan. Para profesor dan ahli duduk di semua tempat pemerintahan dan mereka adalah kaum terpelajar, profesional. Mereka hanya tahu data dan bukan kasak-kusuk atau laporan intelijen. Mereka terbuka!

Namun, yang menjadi masalah adalah bahwa dalam ilmu sosial, yang disebut data akan tergantung dari kerangka teori yang ada dan kerangka teori yang ada akan diterima atau tidak tergantung pula pada struktur kekuasaan yang ada.

Dengan demikian, kaitan ilmu dan kuasa selalu disembunyikan dan kaum terpelajar selalu obyektif. Terjadi masalah tak mudah ketika obyektivitas ala kaum terpelajar digugat oleh kaum agamawan yang jadi suara hati nurani rakyat. Obyektivitas kaum agamawan tidak meliuk-liuk lewat teori dan buku-buku, tetapi dari pergaulan mereka setiap hari dengan umatnya. Ini bukan kebenaran agama yang menjadi masalah, melainkan obyektivitas pengalaman bersama.

Bohong

Jarak membentang antara obyektivitas ilmiah dan pengalaman itulah yang jadi sumber masalah. Kaum sarjana yang kantoran dan terbaratkan digugat pemimpin rakyat yang saban hari keluar masuk desa/kota. Kaum sarjana itu mendapat topangan di pemerintahan dan lembaga internasional yang sepaham dengan mereka, sedangkan pemimpin agama ditopang oleh kesakitan dan penderitaan rakyat yang dijaga nurani mereka.

Dengan sendirinya kata bohong—demikian pula kata kebohongan—harus ditepis pemerintah dan semua kaum terpelajar terbaratkan itu. Mereka tak ada niat berbohong sebab secara psikis mereka jujur 100 persen atau secara ilmiah obyektif.

Ambil contoh tentang konsep garis kemiskinan. Dikatakan garis itu paling mudah dilihat pada upah minimum regional, yang sekitar Rp 1 juta/bulan atau Rp 250.000/kapita atau Rp 8.000/ hari/kapita. Data semacam itu disebut obyektif karena atas dasar konsep itu BPS bekerja sehingga terjadi perdebatan orang miskin bertambah atau turun.

Yang sesungguhnya terjadi tentu saja bukan bohong atau jujur, tetapi sebuah pelanggaran yang sangat gawat terhadap akal sehat. Dalam hal ini istilah yang dipakai adalah the fallacy of concreteness yang dimengerti sebagai terjadinya dunia terbalik karena konsep dianggap sama dan sebangun dengan kenyataan, atau yang abstrak dianggap nyata, dan hal itu disembunyikan dalam selubung obyektivitas ilmiah ala kaum terpelajar terbaratkan.

Yang ramai sekarang ini berkenaan dengan ”semakin bagus data semakin rakyat menderita” bukanlah soal bohong dan jujur sebagai proses psikis, melainkan sepenuhnya telah terjadi pelanggaran akal sehat yang sekaligus juga mengganggu hati nurani!

Seperti dwifungsi dulu juga keropos, maka pemerintah sekarang sedang masuk dalam tahap krisisnya: lari dari kenyataan. Seperti di Amerika, di Negara Kesatuan Republik Indonesia sedang terjadi korupsi semantik!

Keberhasilan dalam Kesederhanaan (sebuah refleksi )

Keberhasilan dan kesuksesan seseorang kadang belum tentu karena penguasaan teknologi tinggi, lulusan universitas terkemuka, kemenarikan user interface (baca: tampan atau cantik), kewibawaan, kejeniusan, kepandaian, atau karena atribut-atribut hebat dan keren yang lain. Banyak jalan untuk sukses, saking banyaknya jalan, membuat teknik menjadi sukses menjadi sulit untuk dibuatkan formulanya. Kita tentu tidak bisa menduga bahwa apa yang dilakukan oleh seorang mahasiswa bernama Jerry Yang dengan mengumpulkan link-link situs, membuat kategori dan fitur pencarian akan menjadikannya situs portal dan search engine terkemuka di dunia (Yahoo.Com). Itu adalah sekelumit gambaran berharga untuk kita jadikan pijakan dalam mengarungi hidup ini.

Iwan Fals telah menjadi legenda dalam permusikan Indonesia. Padahal seperti pengakuan mas Iwan di awal-awal karirnya, dia hanya bisa mainin 3 chord gitar. Lagunya juga sederhana-sederhana, kekuatan dan keunikannya justru adalah di lirik. Justru dengan kesederhanaan penggunaan chord gitar, saya yang waktu itu masih SMP bisa dengan mudah menyanyikan lagu-lagu "Sarjana Muda", "Aku Antarkan", "Buku ini Aku Pinjam" milik Iwan Fals dengan gitar murah yang dibelikan orang tua saya. Demikian juga dengan anak-anak yang biasa berkumpul di post ronda di kampung, yang belajar gitar asal-asalan, tetap bisa dengan merdu menyanyikan lagu-lagu mas Iwan. Dan akhirnya lagu-lagu sederhana mas Iwan menggema di seantero republik, terkenal dan melegenda. Mirip dengan mas Iwan, Kangen Band sering dicibir orang karena musiknya low quality, dalam lagunya "Antara Aku, Engkau dan Dia" hanya bermodal 3-4 chord gitar. Tapi kenyataan membuktikan bahwa penjualan lagu tersebut mencapai lebih dari 400 ribu keping (meraih dua platinum). Dengan kesederhanaan (atau bahkan kekurangan) yang kita miliki kita tetap bisa berkreasi untuk menuju suatu keberhasilan.

Tukul Arwana menjadi satu ikon baru dalam dunia talkshow di Indonesia. Mas Tukul mendobrak atribut host talkshow yang biasanya cerdas, pintar, keren dan berwibawa. Padahal Mas Tukul sendiri adalah wong ndeso dengan logat bahasa Indonesia medok ala Perbalan Semarang dan ditambah dengan bahasa Inggris yang belepotan. Tukul Arwana adalah trend setter baru, kalimat sederhana seperti "kembali ke laptop", "puas kamu puas" atau olok-olok ala semarang seperti "kutu kupret", "katrok", "asem ik", dsb menyebar secara nasional. Mas Tukul berhasil menjadikan kesederhanaan dan kekurangannya menjadi kapital untuk meraih sukses.

Google.com termasuk "perusak mitos" web design dunia. Penampilannya yang terlalu sederhana, tentu akan sulit memenangkan kontes web design di level dunia atau bahkan di level Indonesia Tapi sebenarnya secara teori software engineering, Google.com adalah contoh terbaik bagaimana sebuah sistem dan software dikembangkan. Kalau tujuannya adalah membuat mesin pencari alias sistem yang menjadi solusi untuk pencarian informasi, kenapa top page harus menampilkan yang lain selain kolom untuk pencarian? Google.com membuktikan keberhasilannya dengan meraup 60-70% market share mesin pencari.

IlmuKomputer.com dulu sering diejek orang karena terlalu sederhana dalam teknologi web, hanya menggunakan statik html, tanpa desain yang menarik dan bahkan tanpa CMS. Saya bukan desainer yang baik, dan saya memang ingin fokus memberi solusi di permasalahan yang ada (sebagai referensi bisa baca tulisan saya tentang membangun komunitas maya). Setelah 4 tahun menggunakan statik html, di awal tahun 2007 IlmuKomputer.Com saya ubah menggunakan dynamic html dengan CMS yang sederhana yaitu Wordpress. Sederhana karena ukuran kecil, business process tidak rumit dan saya tidak repot kalau ada security hole karena saya cukup update dengan versi terbaru CMS dari Wordpress.Org. Dengan kenyamanan itu saya bisa konsentrasi ke konten dan solusi yang ingin saya tawarkan. Saya yakin IlmuKomputer.Com belum sukses, tapi jumlah visitor dan daily hits yang tinggi membuktikan bahwa penggunanya banyak (dan semakin banyak).

Kegigihan dan kejelian kita mengubah suatu kesederhanaan dan bahkan kelemahan atau kekurangan, menjadi sebuah kekuatan adalah kunci keberhasilan. Jangan minder, jangan rendah diri dan jangan hiraukan ejekan orang lain hanya karena kita sekolah di universitas yang tidak terkemuka ataupun di universitas kecil yang ada di kota kecil Toh Linus Torvald yang bukan lulusan Standford University atau MIT berhasil membuktikan bahwa LINUX dapat menjadi sistem operasi handal dan terkenal, bahkan mengalahkan kampiun sistem operasi dunia Prof. Andrew S. Tannenbaum yang sebelumnya membuat MINIX.

Kreatifitas menghasilkan produk yang diakui dan bermanfaat untuk masyarakat harus terus diasah, ini sering saya sebut keunggulan defacto. Sekolah setinggi mungkin juga penting karena ini adalah keunggulan dejure. Jadi keunggulan defacto dan dejure adalah termasuk faktor keberhasilan. Targetting untuk menjadi seorang specialist yang mumpuni harus terus dikejar, karena di era ke depan semakin sedikit wilayah kerja untuk kaum generalist (ngerti banyak hal tapi hanya kulit-kulitnya). Tapi jangan lupa juga bahwa kita harus menjadi seorang specialist yang punya kemampuan verbal dan bisa "menjual" dan "bernegosiasi" dengan orang lain tentang produk dan keunggulan kita. Specialist semacam ini yang sering disebut dengan Versatilist.

Ciri-ciri Orang Ikhlas

Syaikh Ahmad Ibnu Athaillah berkata dalam kitab Al Hikam,

Amal perbuatan itu sebagai kerangka yang tegak, sedang ruh (jiwa) nya adalah tempat terdapatnya rahasia ikhlas (ketulusan) dalam amal perbuatan

Bab tentang ikhlas adalah bab yang mutlak dan paling penting untuk dipahami dan diamalkan, karena amal yang akan diterima Allah SWT hanyalah amal yang disertai dengan niat ikhlas.

Tidaklah mereka diperintah kecuali agar berbuat ikhlas kepada Allah dalam menjalankan agama

Oleh karenanya, sehebat apapun suatu amal bila tidak ikhlas, tidak ada apa-apanya dihadapan Allah SWT, sedang amal yang sederhana saja akan menjadi luar biasa dihadapan Allah SWT bila disertai dengan ikhlas.
Tidaklah heran seandainya shalat yang kita kerjakan belum terasa khusyu, atau hati selalu resah dan gelisah dan hidup tidak merasa nyaman dan bahagia, karena kunci dari itu semua belum kita dapatkan, yaitu sebuah keikhlasan.

Ciri-ciri dari orang yang memiliki keikhlasan diantaranya :

1. Hidupnya jarang sekali merasa kecewa,
Orang yang ikhlas dia tidak akan pernah berubah sikapnya seandainya disaat dia berbuat sesuatu kebaikan ada yang memujinya, atau tidak ada yang memuji/menilainya bahkan dicacipun hatinya tetap tenang, karena ia yakin bahwa amalnya bukanlah untuk mendapatkan penilaian sesama yang selalu berubah tetapi dia bulatkan seutuhnya hanya ingin mendapatkan penilaian yang sempurna dari Allah SWT.

2.Tidak tergantung / berharap pada makhluk
Sayyidina รข€™Ali pun pernah berkata, orang yang ikhlas itu jangankan untuk mendapatkan pujian, diberikan ucapan terima kasih pun dia sama sekali tidak akan pernah mengharapkannya, karena setiap kita beramal hakikatnya kita itu sedang berinteraksi dengan Allah, oleh karenanya harapan yang ada akan senantiasa tertuju kepada keridhaan Allah semata.

3.Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil
Diriwayatkan bahwa Imam Ghazali pernah bermimpi, dan dalam mimpinya beliau mendapatkan kabar bahwa amalan yang besar yang pernah beliau lakukan diantaranya adalah disaat beliau melihat ada seekor lalat yang masuk kedalam tempat tintanya, lalu beliau angkat lalat tersebut dengan hati-hati lalu dibersihkannya dan sampai akhirnya lalat itupun bisa kembali terbang dengan sehat. Maka sekecil apapun sebuah amal apabila kita kerjakan dengan sempurna dan benar-benar tiada harapan yang muncul pada selain Allah, maka akan menjadi amal yang sangat besar dihadapan Allah SWT.

4. Banyak Amal Kebaikan Yang Rahasia
Mungkin ketika kita mengaji dilingkungan orang banyak maka kita akan mengaji dengan enaknya, lama dan penuh khidmat, ketika kita shalat berjamaah apalagi sebagai imam kita akan berusaha khusyu dan lama, tapi apakah hal tersebut akan kita lakukan dengan kadar yang sama disaat kita beramal sendirian ? apabila amal kita tetap sama bahkan cenderung lebih baik, lebih lama, lebih enak dan lebih khusyuk maka itu bisa diharapkan sebagai amalan yang ikhlas. Namun bila yang terjadi sebaliknya, ada kemungkinan amal kita belumlah ikhlas.

5. Tidak membedakan antara bendera, golongan, ras, atau organisasi
Fitrah manusia adalah ingin mendapatkan pengakuan dan penilaian dari keberadaannya dan segala aktivitasnya, namun pengakuan dan penilaian makhluk, baik perorangan, organisasi atau instansi tempat kerja itu relatif dan akan senantiasa berubah, banyak orang yang pernah dianggap sebagai pahlawan namun seiring waktu berjalan adakalanya berubah menjadi sosok penjahat yang patut diwaspadai. Maka tiada penilaian dan pengakuan yang paling baik dan yang harus senantiasa kita usahakan adalah penilaian dan pengakuan dari Allah SWT.

Begitu besar pengaruh orang yang ikhlas itu, sehingga dengan kekuatan niat ikhlasnya mampu menembus ruang dan waktu. Seperti halnya apapun yang dilakukan, diucapkan, dan diisyaratkan Rasulullah, mampu mempengaruhi kita semua walau beliau telah wafat ribuan tahun yang lalu namun kita senantiasa patuh dan taat terhadap apa yang beliau sampaikan.

Bahkan orang yang ikhlas bisa membuat iblis (syaitan) tidak bisa banyak berbuat dalam usahanya untuk menggoda orang ikhlas tersebut. Ingatlah, apapun masalah kita kita janganlah hati kita sampai pada masalah itu, cukuplah hanya ikhtiar dan pikiran saja yang sampai pada masalah tersebut, tapi hati hanya tertambat pada Allah SWt yang Maha Mengetahui akan masalah yang kita hadapi tersebut.

Semoga Allah SWT membimbing kita pada jalan-Nya sehingga kita bisa menjadi hamba-Nya yang ikhlas. Amiin.

Temuan Ilmiah Modern: Syukur Menambah Nikmat !

Ilmuwan meneliti peran sikap bersyukur atau berterima kasih. Bersyukur, selain menyehatkan jiwa-raga, juga mendorong terjalin dan terbinanya persahabatan antar manusia

Sikap berterima kasih atau bersyukur mendorong terjalin dan terbinanya persahabatan antar manusia. Inilah kesimpulan S.B. Alqoe dkk. asal University of Virginia, Amerika Serikat (AS). Hasil penelitiannya dimuat di jurnal ilmiah Emotion, edisi Juni 2008 dengan judul "Beyond reciprocity: gratitude and relationships in everyday life" (Lebih dari sekedar hubungan timbal balik: sikap bersyukur dan persahabatan dalam hidup keseharian).

Dalam karya ilmiah itu para ilmuwan meneliti peran sikap bersyukur atau berterima kasih yang muncul secara alamiah dalam perkumpulan mahasiswa di perguruan tinggi selama acara "pekan pemberian hadiah" dari anggota lama kepada anggota baru. Para anggota baru mencatat tanggapan atas manfaat yang mereka dapatkan selama pekan tersebut.

Di akhir pekan itu, dan satu bulan kemudian, anggota lama dan anggota baru menilai keadaan persahabatan dan hubungan di antara mereka. Kesimpulannya, rasa terima kasih atas pemberian hadiah berpeluang memicu terbentuknya dan terpeliharanya persahabatan di antara mereka.

Aneka manfaat syukur

Selain jalinan persahabatan yang baik, sikap bersyukur kini terbukti secara ilmiah memicu pula aneka manfaat lain. Di antaranya manfaat kesehatan jasmani, ruhani dan kehidupan bermasyarakat yang lebih baik. Tidak heran jika "gratitude research" atau "penelitian tentang sikap bersyukur" menjadi salah satu bidang yang banyak diteliti ilmuwan abad ke-21 ini.

Profesor psikologi asal University of California, Davis, AS, Robert Emmons, sekaligus pakar terkemuka di bidang penelitian "sikap bersyukur", telah memperlihatkan bahwa dengan setiap hari mencatat rasa syukur atas kebaikan yang diterima, orang menjadi lebih teratur berolah raga, lebih sedikit mengeluhkan gejala penyakit, dan merasa secara keseluruhan hidupnya lebih baik.

Dibandingkan dengan mereka yang suka berkeluh kesah setiap hari, orang yang mencatat daftar alasan yang membuat mereka berterima kasih juga merasa bersikap lebih menyayangi, memaafkan, gembira, bersemangat dan berpengharapan baik mengenai masa depan mereka. Di samping itu, keluarga dan rekan mereka melaporkan bahwa kalangan yang bersyukur tersebut tampak lebih bahagia dan lebih menyenangkan ketika bergaul.

Tak tersentuh sebelumnya

Dulu, sikap bersyukur atau berterima kasih sama sekali tidak terjamah dalam kajian ilmuwan psikologi tatkala profesor Emmons mulai mengkajinya di tahun 1998. Penelitian pertama prof Emmons melibatkan para mahasiswa kuliah psikologi kesehatan di universitasnya.

Saat itu sang profesor mewajibkan sebagian dari para mahasiswa tersebut untuk menuliskan lima hal yang menjadikan mereka bersyukur setiap hari. Sedangkan mahasiswa selebihnya diminta mencatat lima hal yang menjadikan mereka berkeluh kesah. Tiga pekan kemudian, mahasiswa yang bersyukur memberitahukan adanya peningkatan dalam hal kesehatan jiwa-raga dan semakin membaiknya hubungan kemasyarakatan dibandingkan rekan mereka yang suka menggerutu.

Di tahun-tahun berikutnya, profesor Emmons melakukan aneka penelitian yang melibatkan beragam kondisi manusia, termasuk pasien penerima organ cangkok, orang dewasa yang menderita penyakit otot-saraf dan murid kelas lima SD yang sehat. Di semua kelompok manusia ini, hasilnya sama: orang yang memiliki catatan harian tentang ungkapan rasa syukurnya mengalami perbaikan kualitas hidupnya.

Dampak latihan bersyukur

Melalui latihan, perasaan bersyukur dapat dibiasakan dalam diri seseorang. Pelatihan sengaja untuk menanamkan rasa syukur ini ternyata membawa dampak positif dalam beragam sisi kehidupan.

Dalam penelitian menggunakan metoda membandingkan, ditemukan bahwa mereka yang menuliskan rasa syukurnya setiap pekan mendapatkan manfaat jasmani-ruhani yang lebih baik dibandingkan mereka yang terbiasa mencatat peristiwa menjengkelkan dan kejadian yang biasa-biasa saja. Di antara manfaat ini adalah olah raga yang lebih teratur, lebih sedikit mengeluhkan gejala penyakit badan, merasa hidupnya secara keseluruhan lebih baik, dan berpengharapan lebih baik di minggu mendatang.

Manfaat lain sikap berterima kasih tampak pada keberhasilan dalam mewujudkan cita-cita. Dibandingkan dengan orang-orang yang bersikap sebaliknya, mereka yang senantiasa memiliki daftar ungkapan rasa syukur lebih cenderung mengalami kemajuan dalam pencapaian cita-cita mereka. Cita-cita ini dapat berupa prestasi akademis, hubungan antar-sesama dan kondisi kesehatan.

Penelitian lain dilakukan dengan melatih pembiasaan sikap bersyukur setiap hari pada diri sendiri. Kondisi positif seperti: waspada, bersemangat, tabah, penuh perhatian, dan daya hidup pada orang muda dewasa meningkat akibat pembiasaan sikap bersyukur. Perbaikan kondisi sebaik ini tidak dijumpai pada orang yang dilatih bersikap menggerutu atau pada orang yang menganggap dirinya lebih sejahtera dibanding orang lain.

Selain itu, mereka yang memiliki rasa syukur setiap hari lebih memiliki jiwa sosial yang lebih baik dibandingkan mereka yang suka berkeluh kesah dan suka menganggap orang lain kurang beruntung. Golongan yang pertama tersebut cenderung menolong seseorang yang memiliki masalah pribadi, atau telah membantu dukungan semangat kepada orang lain.

Pasien pun tak luput dari penelitian seputar sikap bersyukur ini. Dengan melibatkan sejumlah orang dewasa pengidap penyakit otot-saraf, pelatihan membiasakan sikap bersyukur berdampak baik pada pasien tersebut. Di antaranya adalah kualitas dan lama tidur yang lebih baik, lebih optimis dalam menilai kehidupan, lebih eratnya perasaan persahabatan dengan orang lain, serta suasana hati tenteram yang lebih sering dibandingkan dengan mereka yang tidak dilatih bersikap syukur.

Ketika syukur menjadi kebiasaan

Insan yang bersyukur menyatakan diri mereka merasakan tingginya perasaan positif, kepuasan hidup, semangat hidup, dan pengharapan baik di masa depan. Mereka juga mengalami kemurungan dan tekanan batin dengan kadar rendah.

Kalangan yang memiliki kebiasaan kuat dalam bersyukur atau berterima kasih memiliki kemampuan menyelami jiwa orang lain dan mengambil sudut pandang orang lain. Mereka ditengarai lebih dermawan dan lebih ringan tangan oleh orang-orang di jalinan persahabatan mereka.

Terdapat pula kaitan antara kerohanian seseorang dengan sikap bersyukur. Kecenderungan bersyukur lebih banyak dilakukan mereka yang secara teratur menghadiri acara keagamaan dan terlibat dalam kegiatan keagamaan seperti berdoa atau sembahyang dengan membaca bacaan relijius berkali-kali. Kaum yang bersyukur lebih cenderung mengakui keyakinan akan keterkaitan seluruh kehidupan, serta rasa ikatan dan tanggung jawab terhadap orang lain.

Pribadi-pribadi yang bersyukur dilaporkan memiliki sifat materialistis yang rendah. Mereka tidak begitu menaruh perhatian penting pada hal-hal yang bersifat materi. Mereka cenderung tidak menilai keberhasilan atau keberuntungan diri mereka sendiri dan orang lain dari jumlah harta benda yang mereka kumpulkan.

Dibandingkan dengan kaum yang kurang berterima kasih, kalangan yang bersyukur cenderung bukan berwatak pendengki terhadap kaum kaya, dan bersikap mudah memberikan apa yang mereka punya kepada orang lain.

Nikmat bertambah

Profesor Emmons menuangkan hasil-hasil temuan ilmiahnya itu dalam buku terkenalnya "Thanks! How the New Science of Gratitude Can Make You Happier" (Terima kasih! Bagaimana Ilmu Baru tentang Bersyukur Dapat Menjadikan Anda Lebih Bahagia) yang terbit tahun lalu. Buku ini memaparkan pula 10 kiat untuk menanamkan rasa syukur sepanjang tahun demi mendapatkan nikmat karunia yang bermanfaat dalam kehidupan.

Temuan ilmiah tentang syukur ini mengukuhkan risalah ilahiah bahwa syukur adalah akhlak mulia yang mesti ada dalam diri manusia. Sebab, syukur memicu bertambah nikmat hidup seseorang:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (Al Quran, Ibrahim, 14:7). [emotion/cr/hidayatullah]

Minggu, 22 Mei 2011

PEMENANG DAN PECUNDANG BEDA TIPIS

Pemenang selalu jadi bagian dari jawaban;
Pecundang selalu jadi bagian dari masalah.

Pemenang selalu punya program;
Pecundang selalu punya kambing hitam.

Pemenang selalu berkata, "Biarkan saya yang mengerjakannya untuk Anda";
Pecundang selalu berkata, "Itu bukan pekerjaan saya";

Pemenang selalu melihat jawab dalam setiap masalah;
Pecundang selalu melihat masalah dalam setiap jawaban.

Pemenang selalu berkata, "itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa";
Pecundang selalu berkata, "Itu mungkin bisa, tapi terlalu sulit".

Saat pemenang melakukan kesalahan, dia berkata, "saya salah";
Saat pecundang melakukan kesalahan, dia berkata, "itu bukan salah saya".

Pemenang membuat komitmen-komitmen;
Pecundang membuat janji-janji.

Pemenang mempunyai impian-impian;
Pecundang punya tipu muslihat.

Pemenang berkata, "Saya harus melakukan sesuatu";
pecundang berkata, "Harus ada yang dilakukan".

Pemenang adalah bagian dari sebuah tim;
Pecundang melepaskan diri dari tim.

Pemenang melihat keuntungan;
Pecundang melihat kesusahan.

Pemenang melihat kemungkinan-kemungkinan;
Pecundang melihat permasalahan.

Pemenang percaya pada menang-menang (win-win);
Pecundang percaya, mereka yang harus menang dan orang lain harus kalah.

Pemenang melihat potensi;
Pecundang melihat yang sudah lewat.

Pemenang seperti thermostat;
Pecundang seperti thermometer.

Pemenang memilih apa yang mereka katakan;
Pecundang mengatakan apa yang mereka pilih.

Pemenang menggunakan argumentasi keras dengan kata2 yang lembut;
Pecundang menggunakan argumentasi lunak dengan kata2 yang keras.

Pemenang selalu berpegang teguh pada nilai2 tapi bersedia berkompromi pada hal2 remeh;
Pecundang berkeras pada hal2 remeh tapi mengkompromikan nilai2.

Pemenang menganut filosofi empati, "Jangan berbuat pada orang lain apa yang Anda tidak ingin orang lain perbuat pada Anda";
Pecundang menganut filosofi, "Lakukan pada orang lain sebelum mereka melakukannya pada Anda".

Pemenang membuat sesuatu terjadi;
Pecundang membiarkan sesuatu terjadi.

Para Pemenang selalu berencana dan mempersiapkan diri, lalu memulai tindakan untuk menang...
Para pecundang hanya berencana dan berharap ia akan menang ...

Sabtu, 14 Mei 2011

15 Cara Untuk Mengembangkan Rasa dan Sifat Sabar

1. Jangan terlalu memikirkan mengenai masalah, sakit kepala dan kesakitan serta mengharapkan simpati dan perhatian daripada orang lain.

2. Terimalah hakikat bahawa lebih banyak perhatian yang anda berikan kepada perkara-perkara ini lebih teruklah keadaan anda nanti. Semua perkara akan menjadi kelam kabut dan hati anda terluka dan berasa tidak sabar kerana orang lain tidak ambil peduli.

3. Jangan fikir anda harus menunjuk kepada orang lain bahawa anda berada dalam keadaan yang betul dan dapat memenangi hati mereka dalam setiap perkara yang anda lakukan.

4. Terimalah hakikat betapa sukarnya untuk menyenangkan hati setiap orang pada setiap masa.

5. Pastikan bahawa anda bersikap adil dan wajar dan biarkan masa menentukannya.

6. Jangan fikir anda mengetahui benar apa yang terbaik untuk orang lain.

7. Terimalah hakikat sementara anda boleh terus cuba memujuk, tetapi akan menimbulkan kesusahan untuk mengharapkan mereka melakukan apa yang anda hendakkan. Ini tentunya mencetuskan ketidaksabaran ke atas kedua-dua pihak.

8. Jangan memikirkan bahawa kerana terdapat mereka yang tidak bersetuju dengan anda, mereka bersifat tidak wajar terhadap anda.

9. Terimalah hakikat bahawa manusia berhak kepada pandangan yang dikemukakan. Anda mengharapkan mereka membenarkan anda mendapat hak yang sama itu.

10. Jangan fikirkan mengenai semua perkara buruk yang akan berlaku ke atas diri anda.
Terimalah keadaan bahawa setiap orang mempunyai masa rehatnya. Cuba lihat di luar daripada diri anda.

11. Bersimpati terhadap orang lain akan membantu anda bersifat lebih sabar.

12. Jangan fikirkan bahawa sifat yang tidak menentu itu (moodiness) dalam diri seseorang adalah terlalu penting.

13. Terimalah hakikat kadangkala diri kita yang baik inipun boleh mengalami sifat berubah-ubah atau tidak menentu itu. Hadapilah dengan tenang dan cubalah kawal sifat berubah-rubah diri anda itu.

14. Jangan fikir bahwa cita-cita dan apa yang anda kehendaki adalah terlalu penting.

15. Terimalah hakikat bahawa wujudnya kesulitan jika terlalu mengharapkan sesuatu perkara dalam hidup, terhadap diri anda dan orang lain. Jika anda terlalu berharap, kedukaan dan kekecewaan akan menjadikan anda sedih dan berkelakuan hilang sabar.

7 Alasan untuk Nikmati Malam Minggu Tanpa Pacar

Malam minggu sendiri di rumah? Jangan sedih! Banyak manfaat yang didapat dengan menghabiskan malam minggu di rumah. Dikutip dari msn, ini dia beberapa kegiatan yang bisa dilakukan si single, saat banyak orang asyik berkencan.

1. Mengenal Diri Sendiri
Gunakanlah waktu luang ini untuk mengenal diri Anda sendiri. Tulislah jurnal harian dan habiskan waktu Anda dengan menonton koleksi DVD. Pahamilah kebiasaan dan perilaku Anda sendiri agar bisa berbaur dengan teman-teman.

2. Hemat
Siapa bilang tidak pergi ke bioskop saat malam minggu adalah hal yang menyedihkan? Dengan berdiam di rumah, Anda dapat menyaksikan semua tayangan TV kabel tanpa harus mengeluarkan uang. Pastinya sangat menyenangkan dapat menghemat uang Anda bukan?

3. Tetap Sehat
Banyak remaja menghabiskan malam minggunya dengan berpesta sampai larut malam. Jangan iri dengan kegiatan di luar sana karena Anda tidak perlu tidur larut malam yang dapat mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu. Makanan yang Anda konsumsi juga lebih terjaga dan sehat.

4. Tidur yang Nyenyak
'Malam minggu malam yang panjang', istilah tersebut dapat Anda artikan sebagai malam yang panjang untuk istirahat. Setelah padat dengan kegiatan kantor, gunakanlah satu hari tersebut untuk menyegarkan tubuh dan pikiran agar hari esok dapat lebih bersemangat.

5. Melakukan Hal Baru
Bukannya tidak populer atau tidak punya teman, Anda memang hanya ingin menghabiskan malam minggu ini di rumah dengan bereksperimen seperti membuat masakan baru yang Anda lihat di majalah. Anda pun dapat mengundang teman ke rumah untuk ikut memasak atau sekedar mencicipi masakan Anda.

6. Nikmati Kesendirian
Jangan menargetkan kapan status single berakhir. Nikmatilah kesendirian Anda dengan tidak mengganggu orang lain. Percayalah malam-malam berikutnya akan lebih menyenangkan dengan kehadiran kekasih baru, tetapi jangan terlalu terobsesi mendapatkannya.

7. Dirindukan Teman
Tidak selalu menghadiri undangan di malam minggu? Jangan khawatir, teman-teman Anda pasti akan selalu merindukan kehadiran Anda. Buatlah mereka terkejut dengan menghadiri malam yang sudah lama Anda lewatkan.


Read more: KATA KATA BIJAK