SMS GRATIS

Sabtu, 17 Desember 2011

MENGULAS KETUHANAN YESUS


Apakah Yesus benar-benar ada?
IDENTITAS KELAHIRAN:


          Apakah Yesus Kristus benar-benar ada atau apakah kekristenan dibangun berdasarkan legenda saja?. Beberapa pakar mempertanyakan keberadaan Yesus, namun cukup banyak musuh kekristenan mencoba membuktikan Yesus tidak pernah ada. Dalam sebuah tuntutan hukum terhadap Vatikan, gereja dituduh menciptakan kisah keberadaan Yesus. Kasus tersebut diajukan ke pengadilan oleh Luigi Casciolli, Februari 2006, namun ditolak dan ditutup oleh pengadilan. Argumen menentang keberadaan Yesus disiarkan ke publik oleh jaringan televisi CNN, ketika Ketua Ateis Amerika Ellen Johnson menyatakan,

            “Kenyataannya, tidak ada sedikitpun bukti dari sumber sekuler bahwa Yesus Kristus itu ada.” Yesus Kristus dan kekristenan adalah agama modern. Dan Yesus Kristus adalah penggabungan dari tuhan-tuhan lain: Osiris dan Mithras, yang punya kesamaan asal-usul, kesamaan kematian seperti mitos Yesus Kristus,” (ateis, Ellen Johnson).

            Johnson dan panel para pemimpin religius pita-biru mendiskusikan pertanyaan “Apa yang terjadi setelah kita meninggal dunia” dalam acara televisi Larry King di CNN. King yang biasanya lancar berbicara sempat terdiam, merenung, dan kemudian mengatakan, “Jadi Anda tidak percaya keberadaan Yesus Kristus?”.Dengan nada yakin, Johnson menjawab,”Tidak pernah ada. Ini bukan apa yang saya percaya; tidak ada bukti sekuler bahwa JC, Yesus Kristus, pernah ada (hidup).” King tidak meneruskan diskusi dan langsung masuk iklan. Setelah itu, tidak ada diskusi mengenai bukti mendukung atau menentang keberadaan Yesus. Pemirsa televisi internasional itu dibiarkan terheran-heran.

            Tulang-belulang Yesus Ditemukan?
            Kuburan Keluarga Yesus:
            Fakta atau fiksi?
            Apa benar kuburan Yesus Kristus ditemukan di pinggiran Yerusalem, Talpiot?

            Televisi Discovery Channel, 1997, produser James Cameron (The Titanic) dan sutradara Yahudi, Simcha Jacobovici, mencoba membuktikan gua kuburan Yesus dan tulang-tulangNya ditemukan di dekat Yerusalem. Cameron dan Jacobovici menyebutkan ada bukti Yesus mempunyai anak dengan Maria Magdalena.
            Jika kuburan Yesus benar-benar ditemukan, maka seluruh sejarah KeKristenan didasarkan pada klaim yang salah —- bahwa Yesus secara fisik bangkit dari kematian, dilihat hidup oleh lebih dari 500 pengikutnya, selama 40 hari mengajar para murid, dan kemudian terangkat ke surga. Tapi sebelum kita terperangkap dalam konspirasi sejenis Da Vinci, mari kita lihat fakta-fakta dari klaim Cameron.

            Fakta-fakta yang diklaim:
            1. Tahun 1980 sebuah kotak batu, yang berisi tulang-belulang, bertarik abad pertama, ditemukan di pinggiran Yerusalem, Talpiot.
            2. Enam inskripsi ditemukan dengan nama-nama yang mirip dengan nama beberapa keluarga Yesus dan para murid:

Yesua, anak Yusuf,
Mary
Mariamene e Mara
Matius
Yofa
Yudas, anak Yesua.

            3.  Cameron berusaha membuktikan Mariamene e Mara adalah Maria Magdalena, dan dia bersama Yesus mempunyai anak bernama “Yudas, anak Yesua.”

            4.  Analisa DNA mengidentifikasikan jariangan dari kotak batu Yesua dan Mariamene e Mara bukan keluarga, memperkuat kemungkinan mereka mungkin telah menikah dan mempunyai anak.


Apakah Yesus benar-benar bangkit dari kematian?

            Kita semua ingin tahu apa yang terjadi setelah kita mati. Ketika orang yang kita cintai meninggal, kita ingin sekali melihat mereka kembali bersama kita (setelah kita meninggal) nantinya. Apakah kita akan memiliki reuni yang menggembirakan dengan mereka yang kita cintai atau kematian adalah akhir dari seluruh kesadaran?

            Yesus mengajarkan bahwa hidup tidak berakhir setelah tubuh kita mati. Dia membuat klaim yang mengejutkan “Akulah kebangkitan dan hidup. Mereka, yang percaya kepadaKu, meski pun mereka mati sama seperti semua orang, akan hidup kembali.” Menurut para saksi mata yang sangat dekat denganNya, Yesus kemudian memperlihatkan kuasa atas kematian dengan bangkit dari kematian setelah disalibkan dan dikubur selama tiga hari. Inilah kepercayaan yang memberikan harapan kepada orang Kristen selama hampir dua ribu tahun.

            Namun sebagian orang tidak punya harapan setelah kematian. Filsuf ateis, Bertrand Russell menulis: “Saya percaya bahwa ketika meninggal saya akan membusuk dan kesadaran saya tidak akan bertahan.”Russell jelas tidak percaya pada perkataan Yesus.

            Para pengikut Yesus menulis, Dia menampakkan diri dan hidup setelah penyaliban dan penguburan-Nya. Mereka juga menjelaskan tidak hanya melihat Dia, tapi juga makan bersama-sama dengan Dia, menyentuhNya dan bersama-sama dengan Dia selama empat puluh hari.

            Jadi, apakah ini hanya cerita yang bertumbuh dengan berjalannya waktu atau berdasarkan bukti yang kuat? Jawaban atas pertanyaan ini sangatlah mendasar bagi keristenan. Jika Yesus benar-benar bangkit dari kematian, hal itu akan memberi pengesahan atas segala hal yang dikatakan-Nya mengenai diri-Nya, mengenai arti kehidupan dan mengenai tujuan kita setelah kematian.

            Jika Yesus benar-benar bangkit dari kematian, maka hanya Dia sendiri yang punya jawaban mengenai kehidupan dan apa yang menanti kita setelah kita meninggal. Di sisi lain, jika kebangkitan Yesus tidak benar, maka kekristenan akan didasarkan pada kebohongan. Teolog R. C. Sproul menyebutnya seperti ini,

            “Klaim kebangkitan vital bagi kekristenan. Jika Kristus dibangkitkan dari kematian oleh Allah, maka Dia punya mandat dan sertifikat yang tidak dimiliki oleh pemimpin agama mana pun. Buddha meninggal. Muhammad meninggal. Musa meninggal. Konfusius meninggal. Tapi menurut …kekristenan, Kristus hidup.”

            Banyak para kritikus telah mencoba membantah kebangkitan Yesus. Josh McDowell adalah salah satu kritikus yang melakukan riset terhadap bukti-bukti kebangkitan lebih dari 700 jam. McDowell menyatakan mengenai pentingnya kebangkitan.

            “Saya sudah mencapai kesimpulan bahwa kebangkitan Yesus Kristus adalah yang paling aneh, kejam, kebohongan yang tidak berhati nurani, yang pernah dilakukan terhadap pikiran manusia atau ini adalah fakta yang paling menakjubkan dalam sejarah.”

            Jadi, apakah kebangkitan Yesus adalah fakta fantastis atau mitos paling keji? Untuk mengetahuinya, kita harus melihat bukti sejarah dan mengambil kesimpulan kita sendiri. Mari kita lihat apa yang ditemukan para kritikus bagi dirinya sendiri.


Apakah Yesus mengklaim diriNya adalah Allah?

            Banyak orang bersedia menerima Yesus Kristus sebagai orang baik, atau nabi besar, tapi berpandangan bahwa Yesus tidak pernah mengklaim diriNya adalah Allah. Mereka yang menolak ke-Tuhan-an Yesus dengan merujuk pada ayat-ayat yang mendukung keyakinan mereka bahwa Yesus tidak pernah bermaksud disembah sebagai Allah.

            Kendati begitu, bukti-bukti mengindikasikan sejak jaman para rasul, Yesus sudah disembah sebagai Tuhan. Setelah para rasul meninggal, beberapa pemimpin gereja abad pertama dan kedua menulis mengenai ke-Tuhan-an Yesus. Akhirnya, tahun 325, para pemimpin gereja menegaskan keyakinan mereka bahwa Yesus sepenuhnya Allah.

            Sejumlah orang berargumentasi bahwa gereja “menciptakan” ke-Tuhan-an Yesus dengan menulis ulang injil. Baru-baru ini, novel fiksi paling laku sedunia, The Da Vinci Code berhasil terjual lebih dari 40 juta kopi dengan membuat klaim semacam itu. (Lihat “Apa ada Konspirasi Da Vinci ?”). Meskipun buku itu telah membuat pengarangnya, Dan Brown, kaya raya, catatan fiksinya dijuluki oleh para ahli sebagai sejarah yang buruk. Kenyataannya, Perjanjian Baru telah dipandang sebagai “catatan yang paling handal dari semua dokumen historis kuno” (Lihat. “Apakah Injil itu benar?”).

            Dalam artikel ini kita akan memeriksa apa yang dikatakan Yesus Kristus mengenai diriNya. Apa yang dimaksudkan Yesus dengan istilah “Anak Manusia” dan “Anak Allah?” Jika Yesus bukan Allah, kenapa para musuhNya menuduh dia telah “menghujat?” Lebih penting lagi, jika Yesus bukan Allah, kenapa Dia menerima penyembahan.

            Pertama-tama, kita lihat dengan singkat apa yang dipercaya orang Kristen terhadap Yesus Kristus.      


Apakah Yesus itu Mesias?
JALAN KENABIAN:

            Apa yang membuktikan bahwa Yesus benar-benar seperti yang diklaimNya? Bagaimana kita tahu Dia bukan penipu? Mari kita lihat beberapa penipu ternama dan kita lihat apakah julukan itu sesuai dengan Yesus, atau apa ada bukti-bukti yang mendukung klaimNya?
            Ferdinand Waldo Demara Jr. diberi julukan penipu besar. Demara menyamar menjadi seorang psikolog, dosen, dekan, guru sekolah dan sipir penjara. Bahkan dia pernah melakukan beberapa operasi dengan berpura-pura sebagai seorang dokter.

            Beberapa yang lain mengatakan Frank Abagnale adalah penipu/penyamar yang lebih hebat lagi. Pada usia 16 sampai 21 tahun Abagnale adalah penipu terbesar. Dia berhasil memperoleh $2.5 juta dengan cek palsu di 50 negara bagian Amerika dan di 26 negara lain. Dia juga berhasil menyamar sebagai pilot pesawat, pengacara, dosen dan dokter sebelum berhasil ditangkap oleh Polisi Prancis.

            Jika cerita ini cukup akrab dengan Anda, mungkin karena Anda telah menonton film, yang dibuat tahun 2002, berjudul Catch Me If You Can, Abagnale diperankan oleh Leonardo DiCaprio ( yang sukses sebagai aktor film Titanic).

            Bagaimana melampaui aksi Abagmale sebagai penipu paling tersohor? Yah, jika Yesus Kristus bukanlah Mesias, seperti klaimNya, maka Dia tidak punya pesaing. Kita tidak membicarakan ribuan orang yang berhasil ditipu oleh Abagnale. Jika Yesus Kristus adalah penipu, maka aksiNya telah berhasil menipu miliaran orang dan mengubah sejarah selama 2.000 tahun terakhir ini.

            Jadi, apakah Yesus adalah Mesias palsu, yang berhasil menipu para ahli agama terkemuka? Apa mungkin dia dibesarkan oleh orang tuanya atau mentor – yang tidak diungkapkan -, untuk menjadi raja Israel, yang telah lama dijanjikan dan dicari?

            Pada kenyataannya, jika Yesus seorang penipu, Dia bukanlah orang pertama dalam sejarah Israel yang berbohong bahwa dia adalah Mesias. Selama ratusan tahun sebelum kelahiran Kristus dan sesudahnya, banyak orang mengklaim dirinya Mesias, yang belakangan terbukti bahwa semua itu hanyalah kebohongan atau orang gila biasa.

            Nubuat Yahudi kuno telah sangat jelas memprediksi pemerintahan seorang raja di masa depan, yang akan memberi kedamaian bagi Israel dan menjadi Penyelamatnya. Harapan ini menyelimuti negeri dan menumbuhkan harapan serta aspirasi orang Yahudi. Dalam suasana seperti Israel, seseorang yang kualifikasinya kurang, bisakah didorong untuk atau dicetak sesuai dengan (kriteria) Mesias? Untuk menjawab pertanyaan ini ada nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama mengenai Mesias.


Gulungan Laut Mati diatas Batu?
Apa benar Prasasti Batu kuno itu Memprediksi Kebangkitan Mesias?

            Indiana Jones, minggir. Sebuah prasasti batu kuno Yahudi bertarik beberapa puluh tahun sebelum Yesus lahir, mendadak jadi topik paling panas diantara para arkeolog. Batu setinggi tiga kaki (hampir satu meter) memuat 87 baris kalimat Yahudi, beberapa mungkin merujuk pada Mesias yang akan mati dan bangkit kembali tiga hari kemudian. Batu itu berjudul “Wahyu Jibril”, dan dijuluki sebagai “Gulungan Laut Mati di atas Batu”.

            Para ahli memulai sebuah proses, yang menjemukan, memverifikasi waktu tulisan dibuat dan keotentikan batu. Dimasa lalu, beberapa pakar dan pengagas teori konspirasi akan langsung mengambil kesimpulan bahwa penemuan seperti “kuburan Yakobus” dan “Kuburan Keluarga Yesus” adalah otentik, namun belakangan menemukan terjadi pemalsuan atau nilai sejarahnya diragukan (LIhat, “Kuburan Keluarga Yesus”)

            Sejauh ini, belum seorangpun pakar yang menyatakan batu itu sebuah pemalsuan. Yuval Goren, profesor arkeologi di Universitas Tel Aviv, yang mengumumkan penelitian kimiawi batu itu dihadapan rekan sejawatnya untuk dinilai, menduga batu itu otentik.[1] Jika benar terbukti otentik, batu itu mungkin akan makin membuat terang situasi sejarah disekitar kebangkitan Yesus.

            Apakah ada kepercayaan pada kalangan Yahudi di era Yesus bahwa Mesias akan mati dan bangkit dari kematian tiga hari kemudian? Jika ya, bagaimana detil nubuatan ini bisa berbeda dari ratusan nubuatan Yahudi lain berkaitan dengan Mesias? Orang Kristen memperlihatkan pemenuhan nubuatan kuno oleh Yesus sebagai bukti ke-mesias-anNya. (Lihat, “Apa benar Yesus itu Mesias?”)

            Namun para kritikus berargumen bahwa pengharapan Yahudi akan mesias, yang akan mati dan bangkit kembali mungkin memberi motif kepada Yesus dan para murid untuk menciptakan cerita akan kematian dan kebangkitanNya. Kenyataannya, banyak para ahli non-Kristen berharap batu itu pada akhirnya akan memperlihatkan bahwa kebangkitan Yesus adalah sebuah kebohongan.

            Israel Knohl, profesor studi Alkitab Universitas Yahudi di Yerusalem, memimpin sebuah upaya untuk membuktikan Yesus adalah mesias palsu. Knoll menginterpretasi 80 barus teks sebagai nubuatan tentng “Mesias yang menderita dan akan bangkit dari kematian. Jadi menurut Knoll, konsep kebangkitan Mesias bukanlah pemikiran unik orang Kristen belaka.

            “Daniel Boyarin, profesor budaya Talmudic di Universitas California di Berkeley, mengatakan, batu itu merupakan bagian dari bertambahnya bukti yang menyebutkan untuk memahami Yesus melalui pembacaan teliti sejarah Yahudi dimasaNya.

            Beberapa orang Kristen akan sangat kaget – memandangnya sebagai sebuah tantangan akan keunikkan teologi mereka. Yang lain akan merasa nyaman dengan ide bahwa hal itu adalah bagian dari tradisi Yudaisme,” tuturnya.

            Tapi sebelum kita evaluasi apakah benar atau tidak batu itu memberikan sinar terang akan klaim orang Kristen bahwa Yesus bangkit dari kematian, mari kita lihat fakta-fakta penemuan kuno ini.


Apakah Yesus itu Allah?
YESUS KOMPLEKS:

            Pernahkanh Anda bertemu dengan seseorang yang punya magnet personal begitu besar, sehingga dia selalu jadi pusat perhatian? Mungkin karena kepribadiannya atau kepintarannya – tapi ada sesuatu dari dia yang mempesona. Itulah yang terjadi dua ribu tahun lalu terhadap Yesus Kristus.

            Keagungan Yesus sangat jelas bagi mereka yang melihat dan mendengar-Nya. Tapi, ketika hampir seluruh orang besar pelan-pelan hilang dalam buku-buku sejarah, Yesus dari Nazareth tetap jadi fokus kontroversi di banyak buku dan media. Dan sebagian besar kontroversi berada disekitar klaim radikal Yesus mengenai dirinya sendiri.

            Sebagai tukang kayu dari sebuah desa di Galilea di Israel, Yesus mengklaim djrinya, jika benar, memberikan implikasi besar terhadap hidup kita. Menurut Yesus, Anda dan saya istimewa, bagian dari rencana besar kosmis dan Dia adalah pusat dari semuanya. Klaim ini dan yang lain semacamnya mengagetkan mereka yang mendengarnya.

            Klaim tersebit membuat banyak orang marah saat itu, Yesuslah yang menyebabkan Dia dipandang sebagai pengacau oleh penguasa Romawi dan Yahudi. Kendati Dia adalah orang luar yang tidak punya kredensial atau basis politik, dalam waktu tiga tahun, Yesus mengubah dunia selama dua puluh abad terakhir ini. Pemimpin moral dan agama lain meninggalkan dampak – tapi tidak seperti tukang kayu yang tidak dikenal dari Nazareth.

 Ada apa tentang Yesus Kristus yang membuatnya berbeda? Apakah dia hanya seorang besar atau sesuatu yang lebih?

            Pertanyaan-pertanyaan ini masuk ke inti siapa Yesus sebenarnya. Ada yang percaya dia hanyalah guru moral yang besar, yang lain percaya dia hanyalah pemimpin dari agama terbesar dunia. Namun banyak yang percaya lebih jauh lagi. Orang Kristen percaya Allah telah melawat kita dalam bentuk manusia. Dan mereka percaya ada bukti-bukti yang mendukungnya. Jadi, siapa sebenarnya Yesus? Mari kita lihat lebih dekat.

            Ketika kita melihat lebih dalam dari pribadi yang paling kontroversial di dunia, kita mulai bertanya apa mungkin Yesus hanyalah seorang guru moral yang besar?


Apakah Para Rasul Percaya Yesus adalah Allah?

            Yesus dari Nazareth selama 30 tahun hidup sederhana, bekerja sebagai tukang kayu di desa kecil Palestina. Namun tiga tahun sesudahnya, Dia melontarkan kata-kata yang mengagetkan semua yang mendengarnya, kata-kata yang pada akhirnya mengubah dunia kita. Dia juga melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan orang lain, menenangkan badai, menyembuhkan penyakit, mecelikkan mata yang buta, dan bahkan membangkitkan orang dari kematian.

            Tapi perbedaan terbesar Yesus Kristus dengan semua pemimpin agama lain adalah, menurut orang Kristen, Dia mengklaim diriNya adalah Allah. (LIhat , “Apakah Yesus Mengklaim diriNya adalah Allah ?”) . Jika klaim ini salah, maka pesan-pesan Injil kehilangan semua kredibilitasnya. Pesan itu adalah Allah demikian mengasihi kita sehingga Dia menjadi manusia untuk mati menanggung dosa-dosa kita, menyediakan bagi kita hidup selama-lamanya bersamaNya. Jadi, jika Yesus bukan Allah, maka kita telah dibohongi.

            Beberapa agama mengajarkan, Yesus adalah mahluk ciptaan belaka. Dan buku-buku, seperti The Da Vinci Code, menjadi buku paling laris dengan mengatakan baik Yesus maupun para rasul tidak mengajarkan bahwa Dia adalah Allah. (Lihat “Senyum Mona Lisa”).

            Serangan-serangan terhadap ke-Tuhan-an Yesus menimbulkan pertanyaan apa yang terjadi hampir 200 tahun lalu sehingga menyebabkan KeKristenan mengklaim pendirinya, Yesus Kristus, adalah Allah. Dalam “Apakah Yesus mengklaim diriNya adalah Allah ” kita melihat ada bukti-bukti dari Perjanjian Baru yang dengan kuat menunjuk fakta-fakta Yesus memang mengklaim diriNya adalah Allah. Tapi apakah para saksimata, yang mendengar kata-kata Yesus dan melihat mujizat-mujizatNya yakin bahwa Dia sama dalam segala hal dengan BapaNya? Atau apakah mereka berpikir bahwa Yesus hanyalah mahluk ciptaan yang lebih tinggi atau seperti nabi besar Musa?

            Untuk memisahkan kebenaran dari fiksi, kita perlu melihat kebelakang ke perkataan para rasul, yang bersama-sama Yesus berjalan di bumi ini, dan menulis testimoni-testimoni atas apa yang mereka lihat dan dengar.


Injil Gnostik: Sejarah Yesus sebenarnya?
Apa Ada Penulisan Rahasia Tentang Yesus?

            Pada tahun 1945 sebuah penemuan di datarang tinggi Mesir, dekat kota Nag Hammadi. Ada lima puluh dua kopi tulisan kuno, disebut injil Gnostik ditemukan di 13 bungkusan kulit berisi buku tulisan tangan dari papirus. Ditulis dalam bahasa Coptic dan berasal dari sebuah perpustakaan semacam biara.

            Beberapa ahli Gnostik melontarkan pernyataan terlalu jauh terhadap penemuan ini dengan menyebutkan tulisan-tulisan itu merupakan sejarah Yesus lebih otentik dibandingkan dengan Perjanjian Baru. Tapi apakah keyakinan mereka atas dokumen-dokumen itu punya dukungan bukti sejarah? Mari kita lihat lebih dalam supaya kita bisa memisahkan kebenaran dari fiksi.

            Rahasia “Mereka Yang Tahu”
            Injil Gnostik dikaitkan dengan sebuah kelompok sebagai (kejutan besar disini) Gnostik. Nama mereka diambil dari kata Yunani ‘gnosis’, berarti ‘pengetahuan’.  Mereka adalah orang-orang yang berpikir mereka punya rahasia, pengetahuan khusus yang disembunyikan dari orang biasa.

            Ketika KeKristenan meluas, kelompok Gnostik mencampurkan sejumlah doktrin dengan elemen-elemen KeKristenan kedalam keyakinan mereka, membangun citra Gnostisme jadi mirip (palsu, tiruan) dengan KeKristenan. Mungkin mereka melakukan itu untuk menarik pengikut baru lebih banyak dan membuat Yesus sebagai tokoh dari perjuangan mereka. Namun, bagi sistim pemikiran mereka untuk sejajar dengan KeKristenan, Yesus perlu diciptakan lagi, dihilangkan kemanusianNya dan ke-Tuhan-anNya.

            Di buku The Oxford History of Christianity, John McManners, menulis Gnostik mencampur KeKristenan dengan kepercayaan mistis.

            Gnostikisme merupakan teosofi dengan banyak bahan. Okultisme dan mistis oriental dilebur dengan astrologi,sihir. … Mereka mengkoleksi perkataan Yesus dibentuk agar cocok dengan interpretasi mereka sendiri (seperti di Injil Tomas), dan menawarkan pengikut mereka sebagai alterntif atau pesaing KeKristenan.


Apakah ada Konspirasi Da Vinci?
SENYUMAN MONA LISA:

            Da Vinci Code tidak bisa dikesampingkan hanya sebagai rancangan fiksi belaka. Premisnya adalah Yesus Kristus telah dibentuk (direkayasa) kembali untuk kepentingan politik, telah menyerang lansung pondasi utama KeKristenan. Pengarangnya, Dan Brown, didepan televisi nasional menyatakan kendati cerita itu fiksi, dia percaya ceritanya mengenai identitas Yesus benar. Jadi apa itu kebenaran? Mari kita lihat.

Apa Yesus secara rahasia menikah dengan Maria Magdalena?
Apakah ke-Tuhan-an Yesus diciptakan oleh Konstantin dan gereja?
Apakah catatan orsinil Yesus dihancurkan?
Apakah penemuan terbaru manuskrip menceritakan kebenaran akan Yesus?

            Apakah konspirasi maha besar itu bermuara pada rekayasa kembali (penciptaan kembali) Yesus? Menurut buku itu dan filmnya, The Da Vinci Code, itulah yang terjadi. Beberapa bagian buku memperlihatkan bau konspirasi mengenai Yeus. Contohnya, buku menyebutkan,

            “Tidak seorangpun menyatakan Kristus merupakan kebohongan, atau membantah Dia pernah berjalan di bumi dan menginspirasi jugaan orang untuk hidup lebih baik. Kita hanya mengatakan Konstantin memanfaatkan substansi dari pengaruh dan pentingnya Yesus itu. Dan dalam melakukannya, dia membentuk wajah KeKristenan yang kita kenal sekarang ini.”
            Apa mungkin pernyataan dari buku laris Dan Brown ini benar? Atau premis dibelakangnya hanyalah bahan-bahan yang bagus untuk novel konspirasi — sama dengan kepercayaan bahwa pesawat luar angkasa asing jatuh di Roswell, New Mexico, atau ada penembak kedua di lapangan rumput di Dallas ketika JFK dibunuh.

            Apapun itu, cerita memang menarik. Tidak heran buku Brown telah jadi salah satu buku paling laku dalam satu dekade terakhir.


Yesus dan Maria Magdalena: Apa mereka menikah diam-diam?
Nyonya Yesus

            Apakah sejarah sudah salah selama 200 tahun — apa ada Nyonya Yesus Kristus? Di, “Kuburan Keluarga Yesus,” (Film dokumenter televisi Discovery Channel) sutradara Simcha Jacobovici mengklaim ada “bukti-bukti” bahwa Yesus dan Maria Magdalena menikah dan punya anak bernama Yudas (Yudah).

            (Untuk membaca apa yang dikatakan para ahli tentang “bukti” Jacobovici lihat artikel Kuburan Keluarga Yesus ).

            Jacobovici bukanlah orang pertama yang mengemukakan kemungkinan hubungan romantis antara Yesus dengan Maria. Film, The Last Temptation of Christ, dan buku-buku seperti Holy Blood, Holy Grail, dan The Da Vinci Code, menjadikan hubungan rahasia antara Yesus dengan Maria sebagai pusat tema ceritanya.

            The Da Vinci Code memulai dengan satu halaman fakta-fakta yang membuat novel fiksi itu kelihatannya benar dalam seluruh penilaiannya. Buku itu telah mematahkan seluruh rekor di daftar penjualan terlarisNew York Times, dan diikuti dengan film yang berhasil (secara komersial). Pengarang Dan Brown dengan pandai mencampur fakta dengan fiksi dan berhasil meyakinkan banyak pembaca bahwa Yesus dan Maria Magdalena benar-benar menikah dan punya anak (Lihat “Senyum Mona Lisa ”). Tapi apakah pernyataan romantis ini cuma cara melebih-lebihkan untuk menjual buku, atau memang didukung oleh bukti sejarah.


Maria Yang Misterius

            Sebelum kita meneliti bukti-bukti kemungkinan hubungan romantis antara Yesus dengan Maria, mari kita lihat pribadi Maria yang berasal dari kota kecil Galilea, Magdala. Untuk memulainya, kita mengajukan pertanyaan, dokumen kuno apa yang bisa menguak karakternya (Maria) dan hubungannya dengan Yesus dari Nazareth?

            Injil di Perjanjian Baru merupakan caatan tertulis paling tua mengenai Maria Magdalena. Dalam Injil, Maria adalah seorang perempuan yang disembuhkan Yesus dari kerasukan setan. Injil (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes) memperlihatkan Maria sebagai pengikut Yesus, yang mendengarkan pengajaranNya, melayani kebutuhan finansialNya, menyaksikan penyalibanNya, dan tiga hari kemudian jadi orang pertama yang melihat Dia hidup.

            Beberapa orang mengatakan Maria Magdalena pernah jadi pelacur, tapi para rasul dan juga gereja purba mengungkapkan dia tidak lebih dari murid, yang dekat, Yesus. Ide bahwa dia pelacur berasal dari abad ke enam, ketika Paus Gregory I mengidentifikasi dia sebagai perempuan yang berbicara di Lukas 7:37, dan perempuan yang mencuci kaki Yesus dengan rambutnya.

            Kendati pandangan Paus mungkin dipengaruhi oleh fakta bahwa Yesus telah menghardik keluar tujuh iblis dari tubuhnya, tidak ada ahli alkitab yang bisa membuat hubungan antara Maria Magdalena dengan perempuan di tulisan Lukas. Tambahan lagi, Injil Perjanjian Baru bahkan tidak pernah mengungkap hal romantis atau seksual antara Yesus dengan Maria.

            Jadi darimana para penggagas teori konsppirasi memperoleh idenya? Kenapa dengan semua spekulasi itu? Untuk itu kita melihat dokumen-dokumen yang ditulis 100 – 200 tahun setelah Injil Perjanjian Baru ditulis oleh sekte non-Kristen yang disebut Gnostik (Lihat Injil Gnostik). Tulisan-tulisan itu bukan bagian dari Perjanjian Baru dan telah ditolak oleh orang Kristen mula-mula sebagai sesat. Mereka yang menulis hubungan romantis antara Yesus dengan Maria merujuk beberapa kalimat dari tulisan-tulisan itu, Injil Maria dan Injil Filipus. Mari kita lihat kalimat-kalimatnya.


Apakah Ilmu Pengetahuan dan KeKristenan kompatibel?
Apakah benar Yesus bangkit dari kematian?

            Kita semua ingin tahu apa yang terjadi setelah kita mati. Ketika orang yang kita cintai meninggal, kita ingin sekali melihat mereka kembali pada giliran kita (meninggal) nantinya. Apakah kita akan punya reuni menggembirakan dengan mereka yang kita cintai atau kematian adalah akhir dari seluruh kesadaran?

            Yesus mengajarkan bahwa hidup tidak berakhir setelah tubuh kita mati. Dia membuat klaim mengejutkan ini, “Akulah kebangkitan dan hidup. Mereka, yang percaya kepadaKu, meskipun mereka mati sama seperti semua orang, akan hidup kembali.” Menurut para saksi mata, yang sangat dekat denganNya, Yesus kemudian memperlihatkan kuasa atas kematian dengan bangkit dari kematian setelah disalibkan dan dikubur selama tiga hari. Inilah kepercayaan yang memberikan harapan kepada orang Kristen selama hampir 2000 tahun.

            Namun sebagian orang tidak punya harapan setelah kematian. Filsuf ateis, Bertrand Russell, menulis,”Saya percaya bahwa ketika saya meninggal saya akan membusuk dan tidak ada dari kesadaran saya yang akan bertahan.”Russell jelas tidak percaya pada perkataan Yesus.

            Para pengikut Yesus menulis Dia menampakkan diri hidup setelah penyaliban dan penguburanNya. Mereka juga menjelaskan tidak hanya melihat Dia, tapi juga makan bersama-sama dengan Dia, menyentuhNya, dan bersama-sama dengan Dia selama 40 hari.

            Jadi, apa ini hanyalah cerita yang bertumbuh dengan berjalannya waktu atau berdasarkan bukti kuat? Jawaban atas pertanyaan ini sangatlah mendasar bagi KeKristenan. Jika Yesus benar-benar bangkit dari kematian, hal itu akan memberi pengesahan atas segala hal yang dikatakanNya mengenai diriNya, mengenai arti kehidupan, dan mengenai tujuan kita setelah kematian.

            Jika Yesus benar-benar bangkit dari kematian maka hanya Dia sendiri yang punya jawaban mengenai kehidupan dan apa yang menanti kita setelah kita meninggal. Disisi lain, jika kebangkitan Yesus tidak benar, maka KeKristenan akan didasarkan pada kebohongan. Teolog R. C. Sproul menyebutnya seperti ini,

            “Klaim kebangkitan vital bagi KeKristenan. Jika Kristus dibangkitkan dari kematian oleh Allah, maka Dia punya mandat dan sertifikat yang tidak dimiliki oleh pemimpin agama manapun. Buddha meninggal. Muhammad meninggal. Musa meninggal. Konfusius meninggal. Tapi menurut …KeKristenan, Kristus hidup.”

            Banyak para kritikus telah mencoba membantah kebangkitan. Josh McDowell adalah salah satu kritikus yang melakukan riset bukti-bukti kebangkitan, lebih dari 700 jam. McDowell menyatakan mengenai pentingnya kebangkitan:

            “Saya sudah mencapai kesimpulan bahwa kebangkitan Yesus Kristus adalah yang paling aneh, kejam, kebohongan tidak berhati nurani yang pernah dilakukan terhadap pikiran manusia atau ini adalah fakta paling menakjubkan dalam sejarah.”

            Jadi, apakah kebangkitan Yesus adalah fakta fantastis atau mitos paling keji? Untuk mengetahuinya, kita harus melihat bukti sejarah dan mengambil kesimpulan kita sendiri. Mari kita lihat apa yang ditemukan para kritikus bagi dirinya sendiri.


Apakah Yesus masih relevan sekarang?
KENAPA YESUS ?

            Banyak orang berpandangan Kristus menghendaki kita menjadi orang yang religius. Mereka berpikir Yesus datang untuk mengambil semua kesenangan hidup dan memberi kita aturan-aturan yang tidak mungkin dijalankan. Mereka bersedia menyebut Dia pemimpin besar dari masa lalu, tapi mengatakan Dia tidak relevan dengan kehidupan masa kini.

            Josh McDowell adalah mahasiswa yang diajarkan bahwa Yesus cuma salah satu pemimpin religius yang menetapkan aturan hidup yang tidak mungkin dijalankan. Jadi untuk McDowell, Yesus sama sekali tidak relevan dalam hidupnya.

            Kemudian sampai suatu hari, pada saat makan siang, seorang mahasiswi duduk di sebelah Mc Dowell dengan senyuman lebar. Merasa tertarik, dia bertanya kenapa mahasiswi tu begitu bahagia. Jawaban langsungnya adalah, “Yesus Kristus!”

            “Yesus Kristus? “, pikir McDowell, yang berbalik mengatakan: “Oh, demi Tuhan, jangan beri saya sampah itu! Saya muak dengan agama; saya muak dengan gereja; saya muak dengan Alkitab! Jangan beri saya sampah tentang agama!”

            Tapi tanpa terganggu rekan mahasiswi itu dengan tenang menjelaskan, “Tuan, saya tidak katakan agama, saya katakan Yesus Kristus.”

            McDowell terkejut. Dia tidak pernah memandang Yesus lebih dari sekedar tokoh agama, dan tidak ingin menjadi bagian dari kemunafikan religius. Namun perempuan Kristen yang gembira ini berbicara tentang Yesus sebagai seseorang yang membawa arti kehidupan kepadanya.

            Kristus mengklaim akan menjawab semua pertanyaan mendalam mengenai eksistensi kita. Pada satu saat, kita semua akan mempertanyakan apa arti kehidupan itu. Apakah Anda pernah melihat ke langit yang gelap gulita dan merenungkan siapa yang menaruh bintang-bintang itu di sana? Atau apakah Anda pernah melihat matahari terbenam dan berpikir tentang 

pertanyaan terbesar dalam hidup:
“Siapa saya?”
“Kenapa saya ada di sini?”
“Kemana saya pergi setelah meninggal?”

            Meski para filsuf dan pemimpin agama lain menawarkan jawaban tentang arti kehidupan, hanya Yesus Kristus yang sudah membuktikan kredensial-Nya (apa yang dikatakanNya) dengan bangkit dari kematian. Skeptis seperti McDowell, yang pada awalnya mengejek kebangkitan Yesus, telah menemukan banyak bukti yang menyatakan, bahwa hal itu benar-benar terjadi.
            Yesus menawarkan hidup dalam arti yang sebenarnya. Dia mengatakan hidup lebih besar dari mengumpulkan harta, bersenang-senang, sukses dan berakhir di kuburan. Kendati begitu, masih banyak orang mencoba menemukan arti kehidupan dalam ketenaran dan kesuksesan, bahkan juga bintang-bintang terbesar…


Apakah Injil itu benar?
YESUS.DOC

            Apakah Injil di Perjanjian Baru adalah benar-benar sejarah saksi mata Yesus Kristus, atau mungkinkah cerita itu telah diubah-ubah dalam perjalanan waktu? Apakah kita hanya bisa menerima catatan Perjanjian Baru hanya dengan iman, atau apa ada bukti-bukti keandalannya?

            Reporter televisi ABC, Peter Jennings, pernah berada di Israel dan menyiarkan acara khusus mengenai Yesus Kristus. Programnya, “Pencarian Yesus”, mengeksplorasi pertanyaan apakah Yesus di Perjanjian Baru secara historis akurat.

            Jennings mengemukakan pendapat-pendapat, terhadap Injil, dari Profesor John Dominic Crossan dari DePaul, tiga rekan Crossan dari Seminar Yesus, dan dua ahli Kitab Suci lainnya. (Seminar Yesus adalah kelompok ahli yang memperdebatkan kata-kata dan tindakan Yesus yang tercatat. Dan menggunakan tinta merah, merah muda, abu-abu atau hitam untuk mengambil suara yang mengindikasikan sejauh mana kebenaran yang mereka percayai dari pernyataan di Injil.)

            Beberapa komentar mengagetkan. Dalam siaran televisi nasional Dr. Crossan tidak hanya meragukan lebih dari 80 persen perkataan Yesus tapi juga menolak klaim Ke-Tuhan-an Yesus, mujizatNya, dan kebangkitanNya. Dengan jelas Jennings terperangah oleh gambaran Yesus yang diperlihatkan oleh Crossan.

            Mencari sejarah kebenaran Alkitab (Kitab Suci) selalu jadi berita, itulah kenapa tiap tahun majalah Time dan Newsweek mempunyai berita utama tentang pencarian Maria, Yesus, Musa, atau Abraham. Atau — siapa tahu?– mungkin tahun ini akan membahas “Bob: Kisah, yang belum terungkap, Murid ke 13 yang Hilang”.

            Ini hiburan, dan juga investigasi tidak akan pernah atau menghasilkan jawaban, karena akan melenyapkan program selanjutnya di masa depan. Ditampilkan, mereka yang pandangannya secara radikal berseberangan seperti sebuah episode ‘Survivor’, dengan tanpa harapan berputar-putar pada isu dan tidak memberi kejalasan.

            Tapi laporan Jennings berfokus pada isu yang perlu memperoleh pemikiran serius. Crossan menjelaskan catatan orsinil tentang Yesus disebarkan dengan tradisi oral dan belum dituliskan sampai setelah para rasul meninggal. Karena itu, mereka (catatan di Perjanjian Baru) tidak bisa diandalkan dan gagal memberi gambaran akurat Yesus yang nyata. Bagaimana kita tahu ini (penjelasan Crossan) benar?

Senin, 21 November 2011

Mobil Ter-Murah Seharga Rp 13 Juta

Mobil murah seharga 13 jutaan akan masuk di pasar otomotif Indonesia. Ini berarti harga Mobil murah ini sama dengan harga motor Honda, Yamaha yang dipasarkan di Indonesia. Mobil murah ini namanya Intelligent Geely (IG), yang akan diproduksi pleh pabrikan mobil asal China, Geely. 


Pabrikan mobil asal China Geely tidak menutup kemungkinan akan memasukkan mobil super murah mereka Intelligent Geely (IG) ke Indonesia.




Mobil ini akan segera di produksi pada 2012 dan akan dipasarkan di China pada 2013 mendatang dengan harga 10.000 RMB atau sekitar Rp 13 jutaan saja. Dan bila benar akan masuk Indonesia, harga IG dipastikan tidak akan sampai Rp 25 juta. 

"Harga IG disana sekitar Rp 13 jutaan, dengan kondisi Bea Masuk sekarang paling mahal harganya Rp 25 juta," ujar Presiden Direktur PT Geely Mobil Indonesia (GMI) A Budi Pramono kepada detikOto. Harga tersebut menurut Budi adalah harga termahal, bisa jadi harganya tidak akan sebesar itu, terlebih saat ini sudah ada perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan China. 

"Ditambah sedikit lagi, kita bisa memasukkan IG dengan fitur-fitur terkini," pungkas Budi. 

IG sendiri beberapa waktu lalu tampil di ajang otomotif bergengsi Beijing Auto Show. Bila benar diproduksi mobil ini akan mematahkan predikat mobil termurah sejagat yang selama ini dipegang oleh Tata Nano yang saat ini sudah naik harga menjadi antara US$ 2.800-3.800 (Rp 26-35,2 juta). 

Di Beijing IG hadir dengan disain dan teknologi terkini. Pada model konsepnya, IG mengaplikasi pintu model sayap camar alias gullwing dengan lekuk tubuh yang futuristik. Sementara untuk dapur pacunya, Geely IG konsep tersebut sudah mengaplikasi teknologi hibrid dengan memadukan sebuah mesin konvensional berkapasitas 998 cc dan sebuah motor listrik. 

Dengan perpaduan dua kekuatan itu, Geely IG mampu melaju hingga ke kecepatan 150 km/jam. Kemampuan tersebut didapatnya berkat sumbangan tenaga dari mesin konvensional yang mampu mengeluarkan tenaga hingga 52 kW pada 6.000 RPM dengan torsi mencapai 93 Nm pada 3.400-3.800 RPM.




Sementara motor listrik yang digerakan oleh Iron Phosphate lithium-nya mampu menyemburkan tenaga hingga 60 kW pada putaran mesin 6.000 RPM dengan torsi mencapai 180 Nm pada 6.000 RPM. "Tapi di versi produksinya kemungkinan IG akan dibuat dengan mesin bensin berkapasitas 800-900 cc, bisa juga kita minta mesin yang lebih besar," pungkas Direktur GMI Richard Yang. 

Sekedar perbandingan, mobil asal China yang lebih dulu hadir di Indonesia yakni Chery QQ dengan kapasitas mesin 1.100 cc harganya paling murah sekitar Rp 90 jutaan. 

Ini mobilnya harga 13 juta-an sexy banget hampir sama dengan honda jazz 

Intelligent Geely (IG) sebelumnya pernah dipamerkan di ajang otomotif bergengsi Beijing Auto Show dan rencananya pada tahun 2012 akan diproduksi kemudian mulai dipasarkan tahun 2013. Dilihat dari bentuk dan desainnya Mobil IG ini kelihatan mewah dan tak kalah dengan mobil-mobil seperti Visto dan sekelasnya. 

Dan ternyata PT Geely Mobil Indonesia (GMI) pun tidak menutup kemungkinan akan mendatangkan mobil ini ke Indonesia. Apabila benar mobil murah ini akan segera diproduksi dan masuk ke Indonesia tentu akan menggeser penjualan motor seperti Honda, Suzuki, Yamaha, Ninja di Indonesia. Apabila sebelumnya dengan harga kurang lebih 13 jutaan hanya mendapat motor, tahun 2013 nanti sudah bisa membeli mobil keren seperti IG. 

Desain dam konsep IG sangat keren,canggih, dan futuristik, dengan model pintu seperti sayap camar dan lekuk body yang sporty. Mesin penggerak motornya pun sudah mengaplikasi teknologi hibrid dengan memadukan sebuah mesin konvensional berkapasitas 998 cc dan sebuah motor listrik. Kecepatan bisa mencapai 150 km/jam.






Kehadiran IG di dunia otomotif Internasional tentu akan menggeser predikat mobil termurah yang sebelumnya sudah disandang oleh Tata Nano, yang berasal dari India.

Mobil ini yang bakalan menjadi mobil termurah di dunia dengan harga 13 juta. Sekarang mobil termurah di raih ol Geely akan di produksikan tahun 2012 dan dipasarkan tahun 2013. Ini lagi informasi terbaru untuk mobil IG mewah murah meriah and ramah lingkungan lagi

Pabrikan mobil asal China, Geely siap membuat mobil murah sejagat dan menyebar ancaman untuk pesaingnya. Mobil anyar mereka Intelligent Geely (IG) yang sebelumnya tampil di ajang otomotif bergengsi Beijing Auto Show siap diproduksi pada 2012 dan dipasarkan 2013 mendatang.

Hebat, Madura Jadi Nama Mobil Lamborghini

London – Mahasiswa asal Universitas Munich fakultas Applied Sciences, Slavche Tanevsky, menampilkan desain mobil Lamborgini dengan nama Lamborghini Madura. 




Ia mengaku mobil ini diambil dari nama pulau Madura yang terkenal dengan karapan sapinya. Desain mobil ini merupakan proyek kolaborasi antara desainer Lamborghini dan Audi yang diberi nama Raw Materials Project. 
“Madura adalah proposal untuk mobil hybrid pertama Lamborghini yang dijadwalkan akan dirilis 2016. Mobil yang nantinya akan hemat bahan bakar dan ramah lingkungan ini juga harus terlihat menarik dan tentu saja memiliki performa yang terbaik,” ujar Tanevsky.  




Jika dilihat dari desainnya, mobil ini memiliki penampilan yang lebih agresif dibandingkan Reventón dan Estoque. Wah, jadi nggak sabar nih lihat mobil ini akan diproduksi massal. Dan Pulau Madura yang ada di Indonesia bakal semakin populer dong!